
Karawang | Jalurkhusus.com – Melihat pergerakan yang begitu cepat, perapihan serta penataan ruang yang sedang digalakkan oleh Sang Gubernur yang di tunggu – tunggu sudah hadir.
Keberaniannya tak bisa di anggap remeh. Belasan bangunan liar,jalur air yang selama ini tidak berjalan,serta wilayah yang selama ini menjadi pusat banjir di Jabar seakan perlahan sudah mulai dirapihkan.
Disatu sisi beliau KDM menurut masyarakat yang merasa kecewa atas bangunan atau lapak usahanya yang tergusur dianggap sebuah kebijakan otoriter, disatu sisi lainnya berkata Gubernur Aing luar biasa.
Hal yang biasa terjadi dimanapun, ketika kebijakan diturunkan, persepsi positif dan negatif selalu berdampingan.
Melihat dan mempelajari sepak terjangnya, Lembaga Investigasi Negara (LIN) DPC Karawang, berharap kepada Sang Gubernur dapat turun menyikapi adanya dugaan penambang liar yang sengaja merusak ekosistem dan pastinya negara dirugikan melalui sektor pajaknya yang tidak tercatat.
Hasil investigasi LIN bersama salah satu Ormas di Karawang (BUAS) yang peduli akan lingkungan, mendapatkan sebuah lokasi tambang batu kapur yang mana para penambang tersebut dengan leluasa merusak alam dan menjual hasil nya kepada salah satu perusahaan penghasil semen.
Dari enam Penambang, terindentifikasi hanya satu penambang yang melengkapi legalitas sesuai, lima lainnya belum.
Kelima penambang tersebut sepertinya tidak memiliki hambatan dalam melakukan kerjasama dengan perusahaan penghasil dalam hal ini PT. JUI SHIN.
“Lokasi tambang saat ini yang terdata ada di wilayah Kabupaten Bogor, kemungkinan Kabupaten Karawang target berikutnya”, kata Ependi.
Menurut Ependi, surat audiensi yang dilayangkan bersamaan, kepada perusahaan sudah sampai, sayangnya, jadwal yang tertera didalam redaksi audiensi kepada perusahaan tidak terapresiasi, sepertinya ada sesuatu yang ditutupi oleh pihak perusahaan.
” Kemarin jadwal audiensi bersama ormas Buas, sayangnya pihak perusahaan tidak mau hadir menemui kami, bahkan humas nya Bapak Ediman, saat dihubungi melalui ponselnya tidak mau menjawab”,jelas Ependi, saat dikonfirmasi Jum’at (11/04) di kantor sekretariatnya.
Hal ini akan terus kami sikapi dan tindaklanjuti, berharap nanti nya Gubernur Jawa Barat, dapat menyelesaikan nya, agar hal ini dijadikan contoh bagi penambang lain di Karawang yang katanya menurut kabar, ada penambang di karawang yang dekat dengan KDM, sehingga mungkin aktifitas nya seperti dibiarkan, benarkah? Kita akan sajikan dalam publish berikutnya.
(Zark)