Karawang, Jalurkhusus.com – Kedatangan Lembaga Investigasi Negara (LIN) DPC Karawang ke SMKN 1 Klari pada Kamis(18/09/25) membuat Kepsek Ade Mardiah Hayati, M.Pd lari terbirit-birit.
Pasalnya, kedatangan LIN ke sekolah tersebut sedikitnya ingin mempertanyakan tentang kebenaran realisasi anggaran dana BOS pada sekolah itu.
Menurut Sekretaris LIN (Fadhil), mengatakan pada Jalurkhusus.com, adanya dugaan penyalahgunaan anggaran pada pos-pos yang tidak jelas peruntukannya. Diantara pos -pos anggaran yang sudah dilaporkan ke Negara, sekurangnya ada tiga mata anggaran yang menohok.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami datang hanya ingin mendapatkan kejelasan saja, kenapa Ibu Ade langsung Bungkam dan seakan lari dari tanggungjawab nya, padahal yang kami ingin pertanyaan adalah tentang keuangan negara yang selama ini Ia geluti. Antara benar dan tidak nya, kami hanya ingin tahu dan itupun harus disampaikan oleh Bu Ade langsung, karna manajemen sekolah ada di tangan nya”. Kata Fadhil.
Dalam hal ini Fadhil juga menjelaskan beberapa pos keuangan yang sudah terimplementasi, pastinya membuat mata terbelalak lebar, bahkan pikiran pun ikut menjadi kotor, tatkala tim Lembaga Investigasi tersebut hendak mengkonfirmasi, sang Ratu Sekolahnya kabur.
“Ada Perpustakaan, Administrasi yang nilainya fantastis, serta Sarpras yang tidak kalah menggairahkan nilai alokasinya. Kesemuanya itu adalah tanggung jawab kepsek dalam memanajemen nya”. Ujarnya.
Bukan hanya anggaran dana BOS yang menjadi pusat perhatian LIN, anggaran BOPD yang dikucurkan langsung oleh pemerintah provinsi setiap tahunnya, seolah di sembunyikan dengan rapat, agar siapapun sepertinya tidak boleh mengetahui.
“Ada tiga mata anggaran prioritas dan menjadi sorotan dalam tiga tahun belakangan ini, diantaranya; Pemenuhan perpustakaan pada 2022-2024 sebesar Rp.305.700.900, Administrasi sebesar Rp. 1.092.958.613 dan Sarpras sebesar Rp. 529.126.207. Selain mata anggaran tersebut ada beberapa lagi yang kisaran nya hanya sedikit”.
Lanjutnya, ketika hal ini tidak dapat dijelaskan oleh kepsek, kami akan membawa hal ini ke Disdik Provinsi sekalian akan melaporkan nya ke Kejaksaan Tinggi Jabar.
“Kami akan melaporkan nya ke Kejati Jabar serta Dinas pendidikan Provinsi Jabar, ketika Ibu Kepsek dalam waktu dekat tidak mau memberikan klarifikasi yang jelas.
Jika memang amanah yang diberikan oleh negara dijalani dengan baik, pastinya Ibu Ade Mardiah Hayati,M.Pd, tidak lari dari tanggung jawabnya selaku Kepsek dan harusnya kooperatif. Karna ke Transparansian, Akuntabel, adalah pedoman utama dalam melaksanakan tugasnya. Jika kita benar dalam menjalankan amanah, tak perlu takut dalam memberikan informasi yang sesungguhnya.
#BERANIBENARHEBAT
(Usman)